Penerapan dan Contoh Pembelajaran dengan Pendekatan deep learning di PAUD
Pendekatan deep learning dalam pendidikan anak usia dini (PAUD) menekankan pada pembelajaran yang bermakna, mendalam, dan menyenangkan
Samsi
2/14/20251 min read
Pendekatan deep learning dalam pendidikan anak usia dini (PAUD) menekankan pada pembelajaran yang bermakna, mendalam, dan menyenangkan. Berikut adalah beberapa penerapannya:
Pembelajaran Berbasis Proyek: Anak-anak terlibat dalam proyek yang relevan dengan kehidupan mereka, mendorong mereka untuk berpikir kritis dan memecahkan masalah.
Pembelajaran melalui Bermain: Bermain adalah cara alami anak-anak belajar. Pendekatan ini memanfaatkan permainan untuk mengajarkan konsep-konsep penting.
Pembelajaran yang Dipersonalisasi: Setiap anak unik. Pendekatan ini menyesuaikan metode pembelajaran dengan kebutuhan dan minat individu anak.
Penilaian Autentik: Penilaian tidak hanya berfokus pada hasil akhir, tetapi juga pada proses berpikir dan belajar anak.
Keterlibatan Orang Tua: Orang tua berperan aktif dalam proses pembelajaran anak.
Penerapan deep learning di PAUD dapat menciptakan pengalaman belajar yang lebih bermakna dan menyenangkan bagi anak-anak, membantu mereka mengembangkan pemahaman yang mendalam tentang dunia di sekitar mereka.
Berikut adalah contoh-contoh penerapan deep learning di PAUD:
1. Pembelajaran Berbasis Proyek:
Proyek "Kebun Sekolah Kita": Anak-anak menanam dan merawat tanaman di kebun sekolah.
Mereka belajar tentang siklus hidup tanaman, pentingnya air dan sinar matahari, serta jenis-jenis tanaman.
Anak-anak dapat menggambar atau memotret pertumbuhan tanaman, mengukur tinggi tanaman, dan mencatat hasil pengamatan mereka.
Proyek ini mendorong anak untuk bekerja sama, memecahkan masalah (misalnya, bagaimana mengatasi hama), dan menghargai alam.
2. Pembelajaran melalui Bermain:
Bermain Peran "Toko Kelontong": Anak-anak bermain peran sebagai penjual dan pembeli di toko kelontong.
Mereka belajar tentang konsep jual beli, mengenal berbagai jenis barang, dan berlatih berhitung.
Guru dapat menyediakan uang mainan, daftar harga, dan berbagai barang mainan untuk mendukung permainan.
Permainan ini melatih kemampuan sosial anak, seperti komunikasi, negosiasi, dan kerjasama.
3. Pembelajaran yang Dipersonalisasi:
Pusat Aktivitas dengan Tingkat Kesulitan Berbeda: Guru menyediakan berbagai pusat aktivitas, seperti balok susun, puzzle, dan permainan konstruksi.
Setiap pusat aktivitas memiliki tingkat kesulitan yang berbeda-beda, sehingga anak dapat memilih aktivitas yang sesuai dengan kemampuan dan minatnya.
Guru dapat mengamati anak dan memberikan bimbingan individual sesuai kebutuhan.
Pendekatan ini menghargai keunikan setiap anak dan memberikan kesempatan bagi mereka untuk belajar sesuai dengan kecepatan mereka sendiri.
Penerapan deep learning di PAUD bertujuan untuk menciptakan pengalaman belajar yang lebih bermakna, menyenangkan, dan sesuai dengan kebutuhan setiap anak.
Semoga artikel ini bermanfaat !!!
Pendidikan Untuk Semua
Belajar, mengajar, dan menginspirasi dalam bidang pendidikan Formal dan Nonformal
Kontak
Ekonomi
samsiberkarya
081312029889
© 2024. Samsi All rights reserved.
