Jangan rendahkan Siswa yang Sekolah di Kesetaraan

Dengan rendahnya memahami pada satuan pendidikan maka berdampak pada rendahnya kepercayaan pada satuan pendidikan tertentu salah satunya yang di sebut dengan PKBM. Bagi masyarakat awam PKBM itu masih dianggap bukan satuan pendidikan, hanya sekolah yang belum di akui atau dianggap bukan sekolah.

Samsi

8/7/20241 min read

worm's-eye view photography of concrete building
worm's-eye view photography of concrete building

Satuan Pendidikan merupakan wadah untuk siswa belajar dan diperuntukan bagi masyarakat sesuai dengan kehendaknya masing-masing baik jalur formal maupun nonformal. Namun pemahaman pada satuan pendidikan sangat sedikit masyarakat yang memahaminya yang diketahui bahwa anak-anak yang sekolahnya benar itu 6 hari dalam seminggu berangkat pagi pulang sore. Padahal penyelenggaraan pendidikan tidak harus seperti uraian tadi di atas tetapi sesuai dengan jalur dan programnya.

Dengan rendahnya memahami pada satuan pendidikan maka berdampak pada rendahnya kepercayaan pada satuan pendidikan tertentu salah satunya yang di sebut dengan PKBM. Bagi masyarakat awam PKBM itu masih dianggap bukan satuan pendidikan, hanya sekolah yang belum di akui atau dianggap bukan sekolah.

Mendengarkan informasi sederat pemahaman yang dilontarkan masyarakat terhadap PKBM penulis miris ketidaktahuannya sampai pada merendahkan satuan pendidikan, sepertinya perlu terus para pihak yang terkait dengan jalur pendidikan nonformal menggaungkan bahwa satuan pendidikan nonformal PKBM itu bukan lagi satuan pendidikan illegal atau tidak diakui oleh pemerintah melainkan Indeks Pembangunan Manusia di Indonesia sangat terbantu oleh adanya pendidikan nonformal Kesetaraan dengan program nya PAket A, Paket B, dan Paket C.

Dari ketidak tahuannya berdampak pada merendahkan siswa yang bersekolah di PKBM sampai penulis tidak berani untuk menuliskannya karena kata-kata atau kalimatnya tidak pantas untuk dituliskan. Dengan demikan maka penulis harapkan janganlah anak-anak yang bersekolah di PKBM menjadi bullying bagi masyarakat yang tidak suka. Padahal penyelemat terakhir pendidikan di Indonesia untuk mendapatkan Ijazah secara legal adalah Pendidikan Kesetaraan.