Banyak Kendala Penyelenggara Pendidikan Kesetaraan Meningkatkan 8 Standar Pendidikan

Banyak yang kurang percaya atas penyelenggaraan pendidikan kesetaraan menjadi sebuah evaluasi bagi seluruh penyelenggara pendidikan kesetaraan. Evaluasi akan menghasilkan lebih baik jika dilakukan perubahan apa yang menjadi kekurangan sehingga apa yang disampaikan Masyarakat berubah dari ketidakpercayaan menjadi percaya itulah harapan yang menjadi Impian penyelenggara pendidikan kesetaraan.

Dari harapan itu apa saja perubahan yang telah dilakukan oleh para penyelenggara, apakah semua 8 standar yang harus ada di satuan pendidikannya sudah dilakukan dan diadakan ini yang terus kita harus upayakan. Dan jika 8 standar dilakukan dengan baik perubahan paradigma Masyarakat terhadap pendidikan kesetaraan akan lebih baik.

Memang tidak mudah penyelenggara melakukan perubahan dari 8 standar pendidikan karena penyelenggara pendidikan kesetaraan umumnya bukan berasal dari kalangan pemodal tetapi murni dari Masyarakat yang timbul pemikirannya, ingin membantu Masyarakat yang terkendala dengan pendidikannya. Karena berasal dari Masyarakat biasa maka tempat dan sarana lainnya yang dibutuhkan sangat sulit untuk pengadaannya. Selain itu banyak para penyelengara pendidikan kesetaraan mengorbankan rumah, halaman, untuk dibuat tempat belajar karena itu tadi bukan NGO atau pendirinya pemilik modal ini hanya berupa panggilan jiwa.

Dengan status tanah dan Gedung yang dibuat sendiri bukan dari bantuan ruang kelas dari pemerintah dan status tanahnya pun milik pribadi bukan atas nama Lembaga pendidikan maka sangat sulit dan terkendala untuk memperoleh bantuan dari pihak pemerintah akhirnya Upaya yang terus dilakukan mengandalkan dari luar bantuan pemerintah.

Upaya yang dilakukan demi terpenuhinya 8 standar pendidikan salah satunya kerja sama dengan pihak perbankan, itu salah satu Solusi yang dilakukan oleh para penyelenggara pendidikan nonformal dalam membantu program pemerintah tersebut.